S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Kamis, 22 Juli 2010

Richard Zsigmondy, Pemenang Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1925


Richard Adolf Zsigmondy dilahirkan di Vienna pada tanggal 1 April 1865. Ayahnya, dokter Adolf Zsigmondy, telah melakukan banyak hal dalam mempromosikan dunia kedokteran gigi di Austria, telah menemukan beberapa instrumen dan peralatan bedah , dan telah mempublikasikan beberapa penelitian medis dan ilmiah. Ia mendorong minat keempat anaknya dalam ilmu sains alam. Ia wafat ketika Zsigmondy masih berusia 15 tahun. Ibu Zsigmondy, Irma von Szakmary, memberi semangat anak-anaknya untuk menjalani kehidupan alam, untuk tertarik pada seni dan mengikuti kecenderungan mereka. Zsigmondy dan kakaknya menghabiskan banyak waktu dalam memanjat, naik gunung, berenang dan menyelam.

Ketertarikan Zsigmondy dalam ilmu kimia dan fisika dibangun di usia dini; ia mempelajari buku teks Stoeckhardt yang berjudul Schule der Chemie dan melakukan banyak eksperimen yng disebutkan di sini dalam laboratorium kecil di rumahnya. Ia juga banyak terpengaruh oleh buku teks ilmu kimia yang ditulis oleh Berzelius dan Roscoe-Schorlemmer.

Di bawah bimbingan Profesor E. Ludwig di fakultas medis di Vienna, ia mempelajari fakta dasar tentang analisis kuantitatif. Ia lalu melanjutkan ke Technische Hochshule di Vienna dan pada tahun 1887, pergi ke Munich untuk membaca kimia organik di bawah bimbingan Profesor W. Von Miller. Setelah mendapatkan gelar doktornya, ia menetap sebagai asisten Profesor von Miller dan selanjutnya menerima posisi yang sama sebagai asisten ahli fisika Profesor Kundt di berlin. Pada tahun 1893, ia memenuhi persyaratan sebagai pengajar di technische Hochshule di Graz dan juga menerima jabatan pengajar di sana. Penelitiannya tentang warna lustre untuk kaca dan guci mempengaruhinya untuk mempelajari lebih lanjut dengan kimia koloid, dan mengarah pada perjanjian denganpenelitian kaca Schott und Genossen di jena, di mana ia menetap hingga tahun 1900. Ia tinggal untuk mengejar karir ilmiah secara eksklusif. Selama periode ini, ia menemukan bagaimana menyiapkan hidrosol emas yang bisa dulangi, dan juga mengembangkan slit mikroskop dengan kolaborasi bersama dengan Siedentopf.

Pada tahun 1907, Zsigmondy ditunjuk sebagai Profesor dan Direktur Institut Kimia Orgnik di Universitas Göttingen, di mana ia menetap hingga pensiun pada bulan Februari 1929. Setelah Perang Dunia I, khususnya pada tahun 1922 dan 1923, Institut menderita kekurangan bahan kimia sederhana dan penelitian menjadi sulit dilakukan. Pada tahun 1925, Zsigmondy mendapat penghargaan Hadiah Nobel Kimia untuk penelitiannya pada larutan koloid alam yang heterogen. Hal ini memungkinkannnya untuk mengatasi, dengan penuh rasa syukur, semua kesulitan yang ia temukan pada tahun-tahun sebelumnya. Terpisah dari bukunya yang berjudul Lehrbuch der Kolloidchemie Zsigmondy juga mempublikasikan buku berjudul Über das kolloide Gold dengan kerjasama bersama P.A. Thiessen. Menantunya, Dr. Erich Huckel, yang juga bagian dari timnya, mengkontribusikan sebuah buku teori adsorpsi kumpulan paper Kolloidforschung in Einzeldarstellungen yang ditulis Zsigmondy.

Zsigmondy menikah dengan Laura Luise, nѐe Muller, putri Profesor Wilhelm Müller, pengajar di Anatomi Patologi di Jena pada tahun 1903. Memiliki dua orang putri, Annemarie dan Käthe, sebagai hasil dari pernikahannya. Pada tahun 1925, Annemarie menikah dengan Dr. Erich Huckel Göttingen, yang ketika di Zurich adalah asisten Profesor Debye, dan belakangan menjadi pengajar di sana.

Ia wafat di Göttingen pada tanggal 24 September 1929.