S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Jumat, 15 Oktober 2010

PENGEMBANGAN MEDIA PRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN




Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan antara media presentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/ materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh.

Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa menampilkan unsur audio-visual dalam pembelajaran.

Berkat keefektifannya dalam menyajikan pesan, maka saat ini media presentasi banyak diaplikasikan untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi merupakan media yang paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran.

Kelebihan media presentasi:

1. Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga lebih menarik
2. Dapat menjangkau kelompok banyak
3. Tempo dan cara penyajian bisa disesuaikan
4. Penyajiannya masih bisa bertatap muka
5. Dapat digunakan secara berulang-ulang

Kelemahan media presentasi:

1. Ketergantungan arus listrik sangat tinggi
2. Media pendukungnya harganya relatif mahal karena harus ada Komputer dan LCD
3. Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi.
4. Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi
5.

Prinsip-Prinsip Pengembangkan Media Presentasi untuk Pembelajaran.

Pengembangan media presentasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran. Beberapa prinsip berikut perlu Anda pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi.

* Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, karena pada dasarnya media presentasi yang kita bahas di modul ini adalah untuk keperluan pembelajaran. Jika kita tidak menerapkan prinsip ini, maka bahan presentasi yang kita hasilkan akan menjadi tidak efetif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau malah mirip seperti bahan presentasi untuk informasi pada umumnya.
* Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. Media presentasi kurang cocok digunakan sebagai bahan belajar yang bersifat pengayaan. Ini berbeda dengan program multimedia interaktif. Oleh karena itu pesan-pesan yang disajikan dalam media presentasi sebaiknya dibuat secara garis besar dan tidak detail, sebab penjelasan secara detail akan disajikan oleh penyajinya atau guru.
* Pengembang media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media presentasi ini. Unsur-unsur yang perlu didayagunakan pada pembuatan media presentasi ini antara lain memiliki kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, animasi, dan unsur audio-visual. Sedapat mungkin unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembuatan media presentasi yang akan dibuat.
* Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik pula.

Teknik Penulisan Naskah pada Media Presentasi

Kegiatan yang Anda lakukan pada saat menulis naskah media presentasi adalah menguraikan pokok-pokok materi sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Agar materi tersebut dapat dituangkan ke dalam media presentasi dengan baik, maka berikut ini ada beberapa teknik atau rambu-rambu yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

* Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan di sampaikan
* Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
* Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai dengan karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok untuk dituangkan melalui media presentasi.
* Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat dan hanya memuat poin-poin penting saja. Penulisan penjelasan yang panjang lebar sangat tidak dianjurkan dalam penulisan naskah media presentasi.
* Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti; teks (kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual.
* Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh sasaran.
* Sajikan isi materi secara urut dan sistematis agar pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami user.

Persyaratan SNMPTN 2010




1. PERSYARATAN
1. Seleksi
1.
Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009 dan 2010.
2.
Sehat
3.
Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
2.
Penerimaan
Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.
2.
CARA PENDAFTARAN
Cara pendaftaran SNMPTN dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.
3.
LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.
4. JENIS UJIAN
1.

Ujian Tertulis :
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
2. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
3. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
2.
Ujian Keterampilan untuk beberapa program studi.
5.
PENYELENGGARAAN TES KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Ujian Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.

SUMBER :

http://www.snmptn.ac.id/

Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya




Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:

* Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Data kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis, pahit, rusak, gagal, baik sekali, balk, kurang balk, tidak balk, atau sangat setuju, setujuh, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.

* Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kuantitatif sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti 1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau diskrit.

* Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian yang datanya terdiri clan data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Metode Kerja Kelompok




Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesa­tuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok). Kelompok bisa dibuat berdasarkan:

1. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogin dalam belajar.
2. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
3. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
4. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal da­lam satu wilayah yang dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
5. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
6. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelom­pok wanita.

Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agar kelompok­kelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompok yang baik dan ada ke­lompok yang kurang baik) .

Kalau dilihat dari segi proses kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok jangka pendek dan kelompok jangka panjang.

1. Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam ke­lompok tersebut hanya pada saat itu saja, jadi sifatnya insidental.
2. Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bu­kan hanya pada saat itu saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang akan dipecahkan.

Untuk mencapai hasil yang baik, maka faktor yang harus diperhatikan dalam kerja kelompok adalah:

1. Perlu adanya motif (dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap ang­gota.
2. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersa­ma, atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara in­dividual. Hal ini bergantung kepada kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan
3. Persaingan yang sehat antarkelompok biasanya mendoronganak untuk be­lajar.
4. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan berahsil tidaknya kerja kelompok.

Strategi Pembelajaran Inkuiri




Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk be­lajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembela­jaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pro­ses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemu­kan.

1. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri

Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara mak­simal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan de­mikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sum­ber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Akti­vitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara gu­ru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik berta­nya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.

Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pe­lajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara opti­mal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pem­belajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dika­takan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

2. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke­pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

b. Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter­aksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

c. Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.

d. Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng­gunaan otak secara maksimal.

d. Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar­annya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesem­patan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka mem­buktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam meme­cahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pem­belajaran akan berjalan dengan lancar.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dika­takan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inku­iri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang se­dang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuh­kan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran in­kuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting da­lam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tu­gas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-perta­nyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditun­jukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru me­nemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-me­nerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mere­ka terangsang untuk berpikir.

e. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertang­gungjawabkan.

f. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena ba­nyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

4. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial

Terjadinya ledakan pengetahuan, menuntut perubahan pola mengajar dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui strate­gi pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau dari metode latihan (drill) dalam pola tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemam­puan berpikir itu adalah strategi inkuiri sosial.

Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendi­dikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Karena itulah siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.

Inkuiri sosial dapat dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran yang berorientsi kepada pengalaman siswa.

Ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial. Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas. Kedua, adanya rumusan hipotesis seba­gai fokus untuk inkuiri. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.

Dari karakteristik inkuiri seperti yang telah diuraikan di atas, maka tam­pak inkuiri sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya terletak pada masalah yang dikaji adalah masalah-masalah sosial atau masalah kehidupan masyarakat

5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di an­taranya:

1. Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepadapengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembang­an psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses pe­rubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuh­an siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemah­an, di antaranya:

1. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasi­kan oleh setiap guru.

Sumber : STRATEGI PEMBELAJARAN DAN PEMILIHANNYA

DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008

Ketentuan Ujian SNMPTN 2010


VI. JADWAL UJIAN

1. Ujian Tulis
* Rabu, 16 Juni 2010 :
o Tes Potensi Akademik
o Tes Bidang Studi Dasar
* Kamis, 17 Juni 2010 :
o Tes Bidang Studi IPA
o Tes Bidang Studi IPS
2. Ujian Keterampilan
Tes Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni 2010.

VII. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN

1. Program Studi yang tidak mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
1. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
1. TPA & TBSP : 50%
2. Ujian Keterampilan : 50%

VIII. PENILAIAN HASIL UJIAN

Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :

Jawaban BENAR : + 4
Jawaban SALAH : - 1
Tidak Menjawab : 0

Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

IX. KELOMPOK UJIAN

Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 Kelompok :

1. Kelompok Ujian IPA
2. Kelompok Ujian IPS
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS)

Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.

X. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN

1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung tahun 2010 dan jumlah peminat tahun 2009 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di http://www.snmptn.ac.id

XI. BIAYA UJIAN

1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
4. Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan dan dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian keterampilan di PTN penyelenggara.

SUMBER :

http://www.snmptn.ac.id/

Mekanisme Pendaftaran SNMPTN 2010



XII. MEKANISME PENDAFTARAN

Bagi lulusan tahun 2008, 2009, dan 2010 Ujian Nasional Utama pendaftaran secara online dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2010 pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 31 Mei 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2010 Ujian Nasional Ulangan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 12 Juni 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2008 dan 2009 dianjurkan mendaftar tanggal 2 – 12 Mei 2010
Pendaftaran online dapat dilakukan dari manapun melalui website http://www.snmptn.ac.id dengan tata cara sebagai berikut :

1. Calon peserta membayar biaya ujian pada tanggal 2 – 31 Mei 2010 melalui Loket/ATM/Internet Banking Bank Mandiri.
2. Ketika melakukan pembayaran, calon peserta harus memasukkan nomor kartu identitas calon peserta (KTP/SIM/Paspor/Kartu Keluarga) dan memilih kelompok ujian yang dikehendaki (IPA/IPS/IPC). Khusus bagi yang menggunakan paspor sebagai identitas diri, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui Loket atau Internet Banking.
3. Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter.
PERHATIAN : Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh diperlihatkan pada orang lain. Konsekuensi kelalaian menjaga kerahasiaan informasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon peserta.
4. Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi alamat http://www.snmptn.ac.id dan memilih menu Pendaftaran. Untuk melakukan pendaftaran secara online, calon peserta harus menyiapkan :
1. Bukti pembayaran.
2. Kartu identitas yang dipakai ketika melakukan pembayaran.
3. Fotokopi ijazah/tanda lulus.
4. File pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (1 bulan terakhir), berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 100 KB.
5. Calon peserta harus melakukan Login dengan memasukkan Nomor Identitas dan PIN SNMPTN yang tercantum dalam bukti pembayaran.
6. Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran online sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus benar. Kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang ini berakibat pembatalan penerimaan di PTN yang dituju.
7. Calon peserta harus menyimpan dan mencetak file Kartu Bukti Pendaftaran online.

Tutorial tatacara pendaftaran dapat diunduh (download) di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id mulai tanggal 17 April 2010.

XIII PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses pada hari Sabtu, 17 Juli 2010 mulai pukul 00.00 WIB.

XIV SITUS RESMI SNMPTN

1. Website resmi SNMPTN 2010 adalah http://www.snmptn.ac.id Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2010 adalah Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp. (0251) 8622634, 8622635; Fax. (0251) 8622708; e-mail: panitia@snmptn.ac.id

XV LAIN-LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

SUMBER :

http://www.snmptn.ac.id/

Alur Pendaftaran SNMPTN 2010 secara online

Alur Pendaftaran SNMPTN 2010 secara online sbb:



SUMBER :

http://www.snmptn.ac.id/

Download Buku Panduan Peserta dan Panduan Informasi SNMPTN 2010


Download buku panduan peserta dan panduan informasi SNMPTN 2010 gratis langsung dari situs resmi SNMPTN 2010.

Buku Panduan Peserta SNMPTN 2010.pdf klik download

Panduan Informasi SNMPTN 2010.pdf klik download

atau bisa langsung ke situs resmi SNMPTN 2010 di http://www.snmptn.ac.id/

SUMBER :

http://www.snmptn.ac.id/