S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Jumat, 09 Juli 2010

Mobil, Sopir dan Penumpang


MOBIL, SOPIR, DAN PENUMPANG


Pembaharuan pendidikan di Indonesia sudah berkali-kali, sedikitnya enam sampai tujuh kali pembaharuan. Pembaharuan pendidikan lebih banyak memusatkan perhatian untuk memperbaharui ‘mobil’ (kurikulum, bahan ajar, sistim evaluasi, perbaikan dan pengadaan gedung dan alat). Kemudian melatih ‘pengemudi’nya (tenaga pendidikan dan staf administrasi). ‘Penumpang’ di dalamnya (murid, orangtua, dan pemakai lulusan). Tidak banyak disentuh dalam praktik kependidikan. Jalan raya dan lingkungan sepanjang jalan (lingkungan, dukungan semua pihak termasuk dukungan politik terhadap pendidikan) yang dilewati mobil yang tidak dirancang dan dibangun dengan baik.

Ada pepatah menyatakan : “more often, the journey is more important then the destination” yang bermakna, dalam banyak hal, pengalaman selama di jalan lebih penting daripada tempat tujuan. Terkait dengan tujuan (tujuan pendidikan, tujuan sekolah, tujuan kelas dan pembelajaran) masih banyak supir yang tidak tahu kemana mobil dan penumpangnya akan dibawa. Lebih parah lagi, penumpangnya sendiri belum terbiasa untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka, karena berpuluh-puluh tahun mereka terbiasa mengatakan “terserah yang membuat mobil dan pak sopir saja”. Para penumpang ini tidak dikondisikan untuk menyampaikan dan menjelaskan tujuan mereka dengan terbuka, maka jika :Kurikulum (mobil) kita tidak layak;Guru (sopir) kurang berkualitas; Murid, orang tua, pemakain lulusan (penumpang) belum berperan aktif. Dukungan masyarakat, pemerintah (jalan raya dan alam sekitarnya) minim dan Visi, filosofi dan tujuan pendidikan (tempat tujuan) belum terumuskan dan disepakati oleh semua pihak, dapatkah anda membayangkan apa yang bakal terjadi dengan SDM Indonesia.

MENDIDIK DAN MENGAJAR


MENDIDIK DAN MENGAJAR


Mendidik sering dimaknai sama dengan mengajar. Sebenarnya, makna mendidik lebih luas maknanya dibandingkan dengan mengajar. Mendidik dapat dilakukan dengan cara mengajar. Tetapi mengajar di dalam kelas, sebagai misal, tidak selalu sebagai proses untuk mendidik. Memang, mendidik dan mengajar sering dimaknai secara tumpang tindih. Seorang guru mengajar di dalam kelas dengan maksud untuk mendidik peserta didik.

Lebih dari itu, tingkah laku guru akan menjadi faktor yang penting dalam proses pendidikan, karena tingkah laku guru akan menjadi suri teladan bagi murid-muridnya. Pepatah petitih masa lalu "guru kencing berdiri, murid kencing barlari" sangat tepat untuk menggambarkan tentang proses pendidikan dengan suri keteladanan ini. Bahkan kini pepatah petitih itu dipelesetkan menjadi "guru kencing berdiri, murid mengencingi gurunya".