S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Rabu, 23 November 2011

Contoh Reaksi EsteriFikasi (Pembuatan Etil Asetat)

Kimia : SMA

Dalam ilmu kimia, ester adalah campuran organik dengan simbol R’ yang menggantikan suatu atom hidrogen atau lebih. Ester juga dibentuk dengan asam yang tidak tersusun teratur; sebagai contoh, dimetil sulfat yang juga disebut “asam belerang, dimethyl ester” (Anonim, 2006).

Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa; walaupun tidak benar-benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol ( atau campuran zat asam karbol), walaupun ada cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis reaksi kimia di mana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air (Clark, 2002). Selengkapnya

Silabus Kimia kelas X, XI dan XII (lembang)

Berikut ini silabus kimia kelas X, XI dan XII yang standar minimal :
 
SILABUS klasx

SILABUS klasxi

silabus klasxii

Pendidikan Karakter Bangsa

Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”. Karena Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Nagara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Oleh karena itu, lebih awal pendidikan karakter bangsa dimulai dari lingkungan pendidikan dasar. Pada perangkat di pendidikan dasar inilah norma-norma pendidikan karakter bangsa akan ditanamkan lebih awal. Selengkapnya

Contoh RPP kimia Berkarakter (Eksplorasi. Elaborasi konfirmasi)

  RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

(Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit)


SEKOLAH
:
SMA
MAPEL
:
Kimia
KELAS /SMT
:
X / 2
WAKTU
:
6 x 45 menit (3 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi                      :
3. Memahami sifat-sifat  larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
.
                                      
B. Kompetensi Dasar            
3.1 Mengidentifikasi  sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Selengkapnya

Tata Nama Senyawa Kompleks

Label : Kimia 
 
Tata cara penamaan senyawa kompleks antara lain dipublikasikan oleh IUPAC dalam Nomenclature of Inorganic Chemistry ( Blackwell Scientific Publisher, 1989).
Beberapa aturan dasar dalam penamaan senyawa kompleks dijelaskan berikut ini.

PENULISAN NAMA SENYAWA KOMPLEKS
            Dalam menuliskan nama dari suatu senyawa kompleks, beberapa aturan dasar adalah sebagai berikut :
1.    Nama ion positif dalam senyawa kompleks dituliskan di awal, diikuti nama ion negatif
2.    Untuk menuliskan nama ion kompleks, nama ligan dituliskan pertama dan diurutkan secara alfabetis (tanpa memandang jenis muatannya), diikuti oleh nama logam, Selengkapnya

Kontravensi apa Kontraversi, sih?

 Label : Sosiologi

 Dalam forum pertemuan antara teman-teman MGMP Sosiologi Kota Malang dengan Yogyakarta di SMA Negeri 11, pada Senin, 14 November 2011, ada sebuah pernyataan dari seorang teman dari Malang bahwa yang di buku-buku sosiologi disebut kontravensi itu sebenarnya salah, dan yang benar adalah kontraversi. Menurut beliau penggunaan istilah tersebut di buku-buku dan soal-soal ujian nasional perlu dibetulkan. Sebenarnya istilah apa sih yang benar? Selengkapnya


Bu Guru, Sekolah Itu Apa?

  Label : Sosiologi 

Oleh Fauziah Fauzan EL Muhammady, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang
Bu Guru,  sekolah itu apa sebenarnya? Aku murid kelas 5 SD. Datang pagi setiap hari. Berbaris rapi dan cium tangan hormat sebelum masuk kelas.  Pelajaran pertama  matematika. Mudah sekali. Nilaiku selalu diatas sembilan. Pelajaran kedua Bahasa Indonesia. Ada peribahasa dan latihan membuat paragraf. Sesekali menjadi karangan. Karanganku tidak selalu baik. Setidaknya mendapat nilai tujuh. Pelajaran ketiga  IPA. Aku suka melihat pelangi, dan aku mengerti bagaimana proses terjadinya.  Ah nilaiku tak pernah kurang dari sembilan.  Hari-hari di sekolah, bermain dengan kawan-kawan dikelas secara sembunyi atau di lapangan saat jam istirahat. Atau  saat menunggu jemputan pulang. Tapi apakah sekolah itu? Selengkapnya

Senin, 07 November 2011

Unsur-Unsur Periode Ketiga (Periode 3 Elements)

Label : Kimia SMA 

Unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk struktur molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur nonlogam cenderung membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat yang berbeda. (klik di sini untuk melihat sifat Unsur Periode Ketiga dalam Tabel Periodik) Selengkapnya

Korosi

Label : Kimia SMA 
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Selengkapnya

Sel Elektrolisis

Label : Kimia SMA 
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :     2 H2O(l) ——>  2 H2(g) + O2(g), Selengkapnya

sel volta

Label : Kimia SMA 
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.
Sel Volta adalah rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel tersebut terjadi perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif). Selengkapnya


Koloid

Label : Kimia SMA
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Contoh: Mayones dan cat, mayones adalah campuran homogen di air dan minyak dan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair.
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid. Selengkapnya

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen

Label : Kimia SMA 

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara lain:

1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.
2.  Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Selengkapnya

Larutan Penyangga

Label : Kimia
Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah kecil asam atau basa ditambahkan kedalamnya.

Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya – acapkali garam natrium.
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama. Selengkapnya

Kimia Unsur : Unsur Transisi Periode 4 (logam Transisi)

Label : Kimia SMA 
Adanya susunan elektron yang khas pada subkulit 3d dan 4s menyebabkan unsur transisi periode keempat mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dengan sifat keperiodikan pada logam-logam golongan utama (A).
Beberapa sifat umum unsur transisi :