S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Sabtu, 07 Mei 2011

Air Panas Lebih Cepat Beku dari Air Dingin?

Apakah air panas bisa membeku lebih cepat dari air dingin? wah, sekilas pertanyaan itu seperti pertanyaan bodoh saja. Justru inilah yang diteliti oleh para ilmuwan. Mari kita analisa sedikit. Air akan membeku dalam suhu 0 derajat Celcius.
Tapi jangan lupa bahwa air bisa membunuh bakteri E.coli dalam suhu 50 derajat Celcius dalam waktu yang lebih lama daripada air dingin di pantai New England yang bersuhu 15 derajat Celcius yang dalam proses menjadi es. Dari fakta itu kita bisa berasumsi bahwa air panas bisa membeku lebih cepat daripada air dingin, dalam kondisi tertentu.
Keanehan alam ini disebut sebagai efek Mpemba, diambil dari nama pelajar SMA Tanzania, Erasto Mpemba yang pertama kali mengobservasi keadaan itu pada tahun 1953. Efek Mpemba terjadi ketika dua bagian air dengan temperatur berbeda terekspos dalam kondisi subzero,Selengkapnya

Kolam Surya untuk Pembangkit Listrik


Kita tentu pernah merasakan panasnya aspal atau pelataran beton ketika memijakkan kaki telanjang pada saat matahari terik, dan tahu bahwa panas berasal dari pancaran matahari. Tetapi mungkin belum tahu, apakah dapat memanfaatkan panas tersebut untuk menyediakan energi? Pasti akan berguna, bukankah tenaga sang surya itu gratis kita terima?
Garam
Kendala yang dihadapi, panas tidaklah jauh merasuki aspal atau beton. Beberapa sentimeter di bawah permukaan tidak terasa menyengat lagi. Kalau begitu bagaimana bisa menyediakan dan membagikan energi itu keluar? Orangpun menengok air, yang tampaknya lumayan baik menampung energi matahari, terbukti dari hangatnya air kolam di pekarangan. Selengkapnya

Evolusionisme : Darwin vs Harun Yahya

harun-yahya-2
Sesuai dengan yang saya janjikan sebelumnya, di tulisan kedua ini saya akan mengupas bagaimana pandangan teori evolusi yang telah diungkapkan oleh Darwin bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah, dibantah oleh seorang Harun Yahya. Dalam e-book yang saya baca berjudul ‘Keruntuhan teori evolusi : membongkar manipulasi ilmiah di balik teori evolusi Darwin dan motif-motif ideologisnya’ yang ditulis oleh seorang Harun Yahya.
Saya akan merangkum berbagai pemikiran dan bantahan terhadap teori evolusi yang sudah dikeluarkan oleh Darwin dan sudah diyakini oleh banyak ilmuwan. Tapi sebelum lebih mendalam, ada pertanyaan mendasar, siapa sebenarnya Harun Yahya itu? Selengkapnya

Planet

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

Bagaimanakah Air Terbentuk Di Bumi ?

Air menyelimuti kurang lebih 2/3 bagian bumi, hanya 1/3 bagian dari planet ini yang muncul sebagai daratan kering. Hal ini tentu menimbulkan beberapa pertanyaan besar yaitu:
1. Darimanakah air dalam jumlah yang sangat besar ini muncul?
Menurut perkiraan ilmuwan, terbentuknya air di bumi terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu ketika bumi mulai mengalami proses pendinginan. Sebelumnya bumi berbentuk gas yang kemudian memadat menjadi bentuk cair lalu mulai mengeras dan mendingin. Proses pendinginan secara bertahap telah menyelimuti bumi dengan lapisan awan yang padat, yang mengandung sebagian besar air di planet ini. Untuk jangka waktu yang lama, Selengkapnya

Mengenal lebih dekat fenomena El Niño dan La Niña

Belakangan ini fenomena perubahan iklim telah menjadi topik utama pembicaraan tidak hanya dikalangan ilmuwan tapi juga hingga masyarakat luas.
Mulai dari musim dingin yang ekstrim di benua Eropa hingga arus dingin di wilayah Pasifik Tengah yang tak sedikit membawa efek terhadap sistem perekonomian masyarakat di pantai barat Amerika Selatan ini.
Beberapa minggu yang lalu berdasarkan laporan dari berbagai media yang dirilis di Eropa telah menyebutkan korban jiwa sekitar 40 orang terutama di Polandia dan wilayah Pegunungan Siberia. Hal ini disebabkan karena selain turunnya badai salju yang jauh lebih awal dari tahun sebelumnya, penurunan suhu udara pun terjadi begitu ekstrim hingga mencapai angka yang tidak tanggung-tanggung hingga 55°C di bawah titik nol (di pegunungan Siberia). Selengkapnya