S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Selasa, 07 September 2010

10 Mitos Bisnis Toko Online - Bagian 1 Mitos Bisnis Online Itu Murah



1. Bisnis Online itu Murah

Asumsi yang paling difavoritkan orang adalah anggapan bahwa memulai sebuah bisnis online itu murah, alias tidak memerlukan biaya yang banyak.

Anggapan ini tidak salah, meskipun juga tidak benar seluruhnya. Untuk memulai sebuah toko online memang tidak diperlukan biaya sebesar menyewa stan di mal mewah di pusat kota. Maka biaya yang dikeluarkan tidak seharusnya sebesar bisnis toko nyata.

Namun, menjalankan sebuah toko online, layaknya sebuah bisnis pada umumnya, tidaklah jauh berbeda.

Untuk mencapai suatu kesuksesan, bisnis online masih melibatkan faktor-faktor umum, seperti modal usaha, biaya operasional, strategi pemasaran, dan banyak lagi. Tentunya ini menuntut biaya yang lumayan, tergantung gebrakan yang akan dilakukan.

Selain itu, dalam bisnis online, Anda juga akan berurusan dengan dunia teknologi.

Anda patut bersyukur bila Anda mengerti semua seluk beluk Internet dan cara kerjanya, termasuk cara-cara untuk memulai dan merawat sebuah toko online. Untuk memahaminya, mungkin bisa dilakukan dengan mencari informasi atau konsultasi sebanyak mungkin.

Namun, apakah Anda bisa melakukan semuanya dari awal sampai akhir? Suatu saat juga diperlukan satu orang yang ditugasi khusus untuk mengawasi kinerja toko online ini. Ini adalah satu tenaga kerja yang tidak dibutuhkan di toko nyata.

Intinya, biaya yang dikeluarkan sangatlah relatif, sesuai dengan kebutuhan Anda.

Apabila Anda puas dengan tampilan toko minimal, untuk menjual 10 item per hari, dengan biaya yang cukup untuk sekadar menutupi biaya operasional, tentu saja tidak diperlukan banyak biaya. Namun, bila Anda berusaha mencapai sebuah bisnis sukses dengan omset miliaran rupiah per bulan, janganlah menganggap remeh faktor biaya.