Konstrukstifisme adalah sebuah strategi yang memberi peran sangat bermakna bagi siswa dalam proses pembelajaran. Perannya akan membekas dalam diri siswa karena mereka benar-benar merasa yakin akan peran aktifnya dalam membangun pengetahuan dan kompetensi. Siswa menjadi lebih percaya diri sekaligus termotivasi untuk terus membangun pengetahuan dan kompetensi barunya. Pada gilirannya akan menimbulkan loncatan kemajuan pada siswa dalam mencapai prestasi belajar.
Bagaimana melakukan pembelajaran konsstruktif seperti itu? Tentu banyak cara dilakukan. Diantaranya melaui pengembangan peta konsep. Berikut ini langkah yang perlu dilakukan.
- Sesuai dengan analisis SK-KD-Indikator, Siapkan tema/konsep menarik yang akan didiskusikan. Misalnya konsep kalor pada Fisika, konsep hak asasi pada PKn, atau konsep pasar pada ekonomi.
- Siapkan media untuk mengekpresikan gagasan/ide yang akan disampaikan siswa dalam diskusi. Misalnya media kartu dari kertas (untuk ditulis) atau melalui media ICT (misalnya mindmanajer)
- Mulailah dengan prolog apa yang berisi skenario atau aturan permainan yang disampaikan guru, agar aktivitas menjadi maksimal. Misalnya siswa yang paling banyak menyampaikan ide/gagasan mendapat penghargaan tertentu.
- Guru menjadi mediator yang netral, yang memberikan kesempatan pada ide/gagasan yang diajukan. Kemudian meminta yang lain untuk menyusun kembali hingga tercapai kesepakatan.
- Pada akhir kegiatan, berikan penghargaan dan penguatan.