Jumat, 22 Oktober 2010
Insecta
Isi materi:
Bahan ajar Insecta memuat materi mengenai ciri-ciri, struktur tubuh insecta. Bahan ajar ini juga memuat mengenai proses metamorfosis, serta dijelaskan tentang klasifikasi dan contoh-contoh insecta pada masing-masing ordo.
Bahan ajar dibuat dengan menggunakan aplikasi Power Point. Karena banyak menggunakan grafis maka diperlukan komputer minimal pentium II dengan RAM minimum 128 MB
Jenis Bahan Ajar:
Media Pembelajaran Non-Tutorial
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
Aplikasi yang digunakan:
Ms. PowerPoint 2003
Tipe File:
PPT
Mapel:
Biologi
Standar Kompetensi:
Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan
Indikator Ketuntasan:
Mendeskripsikan ciri Arthropoda berdasarkan pengamatan
Kelas:
Kelas X
Semester:
Semester 2
Selengkapnya Baca Link ke Elearning smansa Dengan User name : siswa01 Password : Siswa01!
Hormon
Isi materi:
Bahan ajar ini menjelaskan keterkaitan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan). Bahan ajar berbentuk PPT ini cukup sedehana namun sangat informatif.
Jenis Bahan Ajar:
Media Pembelajaran Non-Tutorial
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
Aplikasi yang digunakan:
Ms. PowerPoint 2003
Tipe File:
PPT
Mapel:
Biologi
Standar Kompetensi:
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan keterkaitan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)
Indikator Ketuntasan:
* Mengidentifikasi stuktur, fungsi, dan proses sistem hormon manusia
* Mengkaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem hormon manusia
Kelas:
Kelas XI
Semester:
Semester 2
Selengkapnya Baca Link ke Elearning smansa Dengan User name : siswa01 Password : Siswa01!
Jamur
Keterangan
Uraian:
Bahan ajar ini membahas tentang ciri umum jamur, klasifikasi jamur, peranan jamur dalam kehidupan yang dilengkapi dengan contoh gambar, soal latihan, dan evaluasi diri dalam bentuk pilihan ganda.
Bahan ajar dapat dijalankan menggunakan powerpoint 2003 atau 2007 dengan komputer telah terinstal Flash player
Mapel:
Biologi
Standar Kompetensi:
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup
Kompetensi Dasar:
2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur
Indikator Ketuntasan:
1. Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
2. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
3. Menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
4. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfolginya.
5. Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan.
Kelas:
Kelas X
Semester:
Semester 1,
Selengkapnya Baca Link ke Elearning smansa Dengan User name : siswa01 Password : Siswa01!
Mutasi
Keterangan
Uraian:
Bahan ajar ini membahas tentang Macam mutasi dan penyebabnya, serta akibat yang dapat ditumbulkan
dengan adanya mutasi. Didalamnya juga tersedia soal uji kompetensi dalam bentuk flash
Bahan ajar dapat dioperasikan dengan Powerpoint 2007 dan dalam konmputer sudah terinstal
Flash Player 10
Mapel:
Biologi
Standar Kompetensi:
3. memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar:
3. 5 menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemas
Indikator Ketuntasan:
a. Menjelaskan macam mutasi dan penyebabnya.
b. Mengidentifikasi ragam mutasi pada kromosom dan gen.
c. Menjelaskan berbagai mutasi yang dihasilkan manusia, dengan teknologi yang digunakan.
d. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari berbagai peristiwa mutasi.
Kelas:
Kelas XII
Semester:
Semester 2
Selengkapnya silahkan Link ke Elearning smansa Dengan User name : siswa01 Password : Siswa01!
Semua dapat terangkut ke nanotube DNA
Muatan yang membawa nanotube DNA dimana dapat secara cepat melepaskan muatannya berdasarkan keinginan telah dibuat untuk pertama kalinya oleh para peneliti Kanada. Nanotube yang dapat merakit dengan sendirinya ini dapat membantu menuju pengembangan sistem biosensing atau ‘nanocapsules’ yang secara spesifik mentargetkan sel-sel terjangkit penyakit bagi pengiriman obat, kata tim ini.
Beberapa properti DNA, termasuk pilinan dan geometri, menjadikannya bahan konstruksi khusus yang bagus bagi nanotube yang dapat merakit dengan sendirinya. Sampai saat ini, bagaimanapun, tidak seorangpun yang dapat memikirkan bagaimana untuk menutup molekul ‘tamu’ didalam struktur DNA 3D dan kemudian melepaskan mereka kembali. Namun Hanadi Sleiman dan kelompok Gonzalo Cosa pada McGill University di Montreal sekarang baru saja mengerjakannya.
‘Hampir semua pendekatan mengenai konstruksi DNA – seperti ubin DNA atau origami DNA – yang dilaporkan sejauh ini bergantung pada penggunaaan DNA saja ntuk memandu perakitannya,’ kata Sleiman. ‘Sebaliknya, kita menggabungkan beberapa molekul sintetis, seperti beberapa molekul organis atau metal transisi, pada persimpangan struktur DNA kami.’
Dengan menambahkan regangan pelengkap DNA spesifik pada bagian nanotube menyebabkan ‘pods’ melepaskan muatan mereka
Nanotube Sleiman meliputi tiga sisi DNA ‘rungs’ dimana pada unit sudutnya merupakan molekul organis yang keras. Segitiga tersebut dihubungkan secara vertikal dengan menggunakan untaian DNA, dan selanjutnya menciptakan suatu struktur nanotube yang mempunyai ruang sama rata, membolak-balikkan kapsul tiga sisi 3D dari dua ukuran berbeda (kira-kira 7nm dan 14nm disepanjang salah satu ujungnya).
Ketika tim ini merakit nanotube berbenang ganda pada keberadaan ukuran nanopartikel emas yang berbeda, beberapa partikel terperangkap didalam masing-masingnya yang berukuran kapsul seperti kacang pada kulitnya. ‘Pada efek anotube yang berperan seperti ayakan, dan memilih ukuran yang sesuai untuk dikapsulkan,’ kata Sleiman.
Untuk melepas muatannya, tim ini menambahkan regangan spesifik DNA yang menjadi pelengkap pada regangan DNA dimana akan menutup beberapa partikelnya. Hal ini menyebabkan nanotubes menjadi regangan tunggal, lalu membuka beberapa kapsul dan memungkinkan nanopartikel emas untuk lepas.
Ahli kimia Amerika Serikat yang terkenal yaitu George Whitesides pada Harvard University di Cambridge, Massachusetts, menyatakan bahwa tube baru tersebut merupakan suatu demonstrasi yang menarik tentang bagaimana membuat beberapa tipe baru struktur molekular dari blok pembangun DNA. ‘Kemapuan memasukkan “muatan” merupakan tambahan plus, dan merefleksikan, sebagian, kemampuan dari DNA berbasis sistem tersebut untuk membuat molekul yang sangat besar,’ katanya. ‘Karena DNA diambil, pada keadaan tertentu, oleh beberapa sel, kombinasi beberapa tube dan muatannya kemungkinan menyediakan suatu cara mengirimkan beberapa molekul melewati beberapa sel.’
Sebenarnya, Sleiman menganjurkan pendekatan tim-nya guna memiliki beberapa aplikasi, termasuk pengiriman obat: ‘Jika ‘regangan yang menutup ‘ pada nanotube DNA kami didesain untuk mengikat pada kanker berprotein spesifik, mereka dapat memisahkan saat nanotube dekat dengan sel kanker, dan kemudian melepaskan beberapa tamu khusus pada lokasinya.’
Bagaimanapun, dia mengetahui bahwa beberapa tantangan, termasuk kestabilitasan dan keamanan struktur DNA, harus diatasi dengan suatu aplikasi yang akan menjadi kenyataan.
James Urquhart
Referensi
P K Lo et al, Nature Chemistry, 2010, DOI: 10.1038/NCHEM.575
Langganan:
Postingan (Atom)