BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran fisika selama ini, masih dilaksanakan dengan metode klasikal. Dalam metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis, kemudian memberikan catatan kepada para siswa dan tugas-tugas dalam bentuk latihan mengerjakan soal, maupun pekerjaan rumah. Proses pembelajaran tersebut terbukti hanya mampu mengantar siswa pada taraf penguasaan secara kognitif mengenai rumus-rumus fisika. Dalam kondisi ini siswa “dipaksa” untuk menghafal rumus-rumus dan cara menggunakannya, tanpa ada pemahaman secara filosofis makna rumus-rumus dari konsep fisika yang sedang dipelajari, akibatnya akan segera lupa rumus yang dipelajari.
Apabila digunakan dasar klasifikasi pencapaian pendidikan menurut aspirasi Bloom, seperti yang dikutip Djohar (2000: 118), bahwa pusat perhatian hasil pendidikan diarahkan kepada pencapaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara itu menurut Kartono dalam Shindunata (2000: 191), sebuah penilaian dalam konteks pendidikan baru bersifat menyeluruh jika mencakup aspek proses dan hasil belajar, yang secara bertahap menggambarkan perubahan perilaku. Perilaku dalam hal ini menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ukuran hasil pendidikan yang bermakna adalah pengamatan yang terus menerus terhadap perubahan perilaku siswa. Selengkapnya