Oleh Arie Sudjito
Sosiolog UGM dan Ketua Umum Pergerakan Indonesia
Begitu keresahan tengah melanda negeri ini, terutama kejadian konflik dan kekerasan dengan frekuensi tinggi dan dianggap mengancam integrasi bangsa, di situ pula memori tentang ideologi bangsa, Pancasila, dipanggil. Kegundahan berisi guratan harapan dan beban yang berat. Di situ pula menjadi bagian perhatian dan wujud cinta warga negara pada republik. Perlu kembali mengurai masalah-masalah mendasar yang dialami negeri ini, yang kadang dilupakan di tengah hiruk-pikuk pragmatisme yang serbainstan. Apalagi momentum 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, energi dikonsentrasikan untuk berefleksi menebalkan keyakinan perlunya membaca ulang makna ideologi bangsa dalam sketsa bermasyarakat dan bernegara. Adalah memberi makna ulang, kontekstualisasi, dan revelansi Pancasila atas problem kekinian dan tantangan ke depan. Sejarah dan rekam jejak masyarakat Indonesia berisi kisah sukses dan derita berbaur jadi satu menjadi narasi keindonesiaan. Kekuasaan memang telah berganti, urusan politik zaman Orde Lama, era Orde Baru, sampai masa Reformasi kian meyakinkan adanya perubahan. Perbaikan dan segala macam pembenahan, paling tidak secara formal. Di zaman demokrasi, kebebasan politik dan liberalisasi media relatif tersedia. Selengkapnya
Sosiolog UGM dan Ketua Umum Pergerakan Indonesia
Begitu keresahan tengah melanda negeri ini, terutama kejadian konflik dan kekerasan dengan frekuensi tinggi dan dianggap mengancam integrasi bangsa, di situ pula memori tentang ideologi bangsa, Pancasila, dipanggil. Kegundahan berisi guratan harapan dan beban yang berat. Di situ pula menjadi bagian perhatian dan wujud cinta warga negara pada republik. Perlu kembali mengurai masalah-masalah mendasar yang dialami negeri ini, yang kadang dilupakan di tengah hiruk-pikuk pragmatisme yang serbainstan. Apalagi momentum 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, energi dikonsentrasikan untuk berefleksi menebalkan keyakinan perlunya membaca ulang makna ideologi bangsa dalam sketsa bermasyarakat dan bernegara. Adalah memberi makna ulang, kontekstualisasi, dan revelansi Pancasila atas problem kekinian dan tantangan ke depan. Sejarah dan rekam jejak masyarakat Indonesia berisi kisah sukses dan derita berbaur jadi satu menjadi narasi keindonesiaan. Kekuasaan memang telah berganti, urusan politik zaman Orde Lama, era Orde Baru, sampai masa Reformasi kian meyakinkan adanya perubahan. Perbaikan dan segala macam pembenahan, paling tidak secara formal. Di zaman demokrasi, kebebasan politik dan liberalisasi media relatif tersedia. Selengkapnya