Selasa, 07 September 2010
10 Mitos Bisnis Toko Online - Bagian 3 Mitos Cukup di Facebook Saja
3. Cukup di Facebook Saja
Banyak pengguna internet Indonesia yang bergabung di situs pertemanan seperti Facebook. Hal ini akan menarik minat pemilik toko online untuk memasarkan barangnya di Facebook.
Sebenarnya pemikiran dan strategi ini normal saja. Tapi, sangat disayangkan, banyak pemilik toko online tidak lagi peduli untuk membangun situs toko online-nya.
Alasannya beragam. Selain menghemat biaya, pemilik toko online beralasan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja yang akan menangani setiap situs.
Alasan ini mungkin masih tampak masuk akal dalam jangka pendek. Namun, bila bisnis sudah mulai berkembang, hal sepele ini malah akan menguras tenaga.
Selain itu, juga perlu diketahui bahwa Facebook sebagai sebuah situs pertemanan sosial, tidak seharusnya digunakan untuk berjualan.
Memang ada layanan Facebook Fan Page yang bisa digunakan. Namun layanan ini tidak sepenuhnya dirancang untuk bertransaksi, termasuk menangani proses pembayaran, menempatkan order, memantau stok, ataupun memberitahu bahwa barang telah dikirim.
Selain itu, nama domain yang digunakan juga masih merupakan bagian dari Facebook. Ini tentu saja bukan berada di bawah kuasa pemlik toko online.
Cukup dengan sedikit perubahan kebijakan dari Facebook, bisnis yang Anda rintis dari nol bisa hancur dalam waktu singkat. Jadi secara tidak langsung, bisnis Anda sudah di ujung tanduk.
Belum lagi risiko keamanan yang akhir-akhir ini sering terjadi, yaitu akun Facebook yang diambil alih oleh orang lain. Sebabnya bisa karena kelengahan pemilik akun, atau pun tingkat keamanan situs Facebook yang dipertanyakan.
Sebuah toko online yang dirancang dengan benar, sudah seharusnya menghemat waktu dan tenaga karena dilengkapi dengan feature pemantauan stok dan neraca keuangan.
Banyak penjual di Facebook yang bisnisnya mulai ramai, kini mulai menggunakan SMS untuk memberitakan pengiriman barang. Juga masih banyak aktivitas lainnya yang seharusnya bisa berjalan otomatis. Namun, karena tidak menggunakan landasan yang tepat, di kemudian hari, aktivitas ini malah memperlambat kinerja perusahaan.